Rabu, 02 Februari 2011

Antara Kediri - Zimbabwe Part.1

Setiap pagi saat mataku baru terbuka biasanya langsung kubuka jendela, kuhirup udara pagi yang konon kata sebagian orang baunya harum. Kabut adalah kumpulan tetes-tetes air yang sangat kecil yang melayang-layang di udara. Kabut mirip dengan awan, perbedaannya, awan tidak menyentuh permukaan bumi, sedangkan kabut menyentuh permukaan bumi. Biasanya kabut bisa dilihat di daerah yang dingin atau daerah yang tinggi seperti desaku. Itulah sedikit pengetahuan tentang asal usul kabut yang aku dapat dari pelajaran Biologi saat aku masih di SMP. Tapi pagi itu aku tak membuka jendela kamarku, aku tau kabut pagi ini pasti sangat dingin dan tebal karena hujan deras yang mengguyur semalam.Kalau sudah begini aku akan bermalas - malasan dengan selimut kuning dan guling kesayanganku sampai kudengar suara ketukan pintu dan teriakan wanita memanggil - manggil namaku.Dinginnya pagi itu memang memancing nafsuku untuk bangun siang. Belum sempat ku pejamkan mataku lagi tiba - tiba aku dikejutkan suara keras benda jatuh. Takut terjadi apa - apa aku langsung bangun dan keluar kamar untuk melihat apa yang terjadi. setelah sampai pada sumber suara ternyata 2 buah piring di dapur sudah di lantai dan pecah.Segera kupunguti agar nanti tidak terkena kaki. Ini pasti kejaan si Bona kucing kumel adikku. Kucing warna telon yang dipungut adikku dari jalan seminggu yang lalu saat dia pulang sekolah.Sebenarnya aku benci dengan kucing karena jorok, bau, suka Pub disembarang tempat dan mencakar2 sofa. Tak jarang juga baju yang belum sempat aku rapikan penuh dengan bulu kucing. Kalau sudah begini aku akan mencari - cari tuh kucing sambil membawa sapu atau benda yang bisa aku pegang. Tapi anehnya aku tak pernah menemukan kucing tengil itu untuk aku siksa. Wew...

" Masyaalloh biiiib........ kenapa piringnya bisa jatuh sih ??? " tiba - tiba umi datang dari belakangku.

" Bukan aku umi, td waktu aku masih tidur tiba - tiba ada suara benda jatuh, aku ke dapur piringnya sudah jatoh. Ini pasti kerjaan si bona mi. "

" Haaahhh... ya sudah cepat bersihkan jangan sampai nanti melukai kaki, setelah itu mandi trus sholat subuh. Nanti anter umi kepasar ya."

" yah umi kok kepasar lagi sih, yesterdaykan sudah." jawabku dengan sewot.

" kamu lupa ya bib, nanti malamkan dirumah bude imahkan ada acara 1000 hari wafatnya kakekmu. masak ibu kesana tidah bawa apa - apa. "

" Ya deh."

" sudah jangan bawel ah, ntar keburu siang loh. "

dalam masyarakat jawa 1000 hari atau sering disebut Nyewu adalah selamatan yang dilakukan setelah 1000 hari wafatnya anggota keluarga.

Budaya Jawa terkenal mudah untuk menyerap budaya dari luar yang masuk tanpa kehilangan identitasnya. Suatu misal, dengan masuknya agama Islam, ritual selametan biasanya ditambahi dengan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an.

Meski bagi sebagian masyarakat yang memahami Islam secara murni hal ini dapat dikategorikan sebagai bid’ah, namun bagi masyarakat yang masih memegang teguh tradisi leluhur hal ini sulit untuk ditinggalkan.

Karena hal ini merupakan wujud dari sikap hormat terhadap orang tua, serta sebagai bentuk pengejawantahan anak yang sholeh yang selalu mendoakan orang tuanya dalam kepercayaan Islam.



Udara pagi yang masih dingin menyelimuti desaku, jarak rumahku dengan pasar terdekat sekitar 1,5 Km. Pasar itu sudah ada jauh sebelum aku lahir. Aku masih ingat dulu ketika aku masih berusia 5 tahun kakek sering mengajakku kepasar ini untuk sekedar membelikan aku mainan atau gulali yang ditaburi kacang tanah goreng. itu adalah permen favoritku sampai sekarang. Tapi sayang sekarang sudah jarang sekali ada yang menjualnya. Suasana pasar ini tidak jauh beda dengan dulu. Ramai hiruk pikuk pedagang dan pembeli yang kebanyakan dari mereka ibu - ibu yang saling tawar menawar. Bedanya sekarang sudah berupa kios - kios dan berlantai mester,tidak becek seperti dulu.Selain itu disini kita juga bisa mendapatkan makanan tradisional yang masih dijual dipasar ini misalnya Getuk lenjongan (makanan yang terbuat dari ketela pohon dan ubi yang diberi warna dan dihidangkan dengan gula jawa cair dan parutan kelapa),dan masih banyak lagi makanan-makanan tradisional yang tida bisa disebutkan disini satu persatu.Pasar ini hanya ada pada hari Kliwon pada penanggalan jawa dan buka pada pagi - pagi buta sampai jam 12 siang.



Setelah dikira belanjaannya cukup akhirnya umi mengajakku pulang. Saat mau keluar pasar akui berpas - pasan dengan Sari, teman satu kelas kuliahku.Cantik, putih lansat tinggi dan sipit. Orang yang melihatnya pasti menyangka dia adalah gadis keturunan cina. Tapi dia 100% jawa, aku tau karena dia adalah tetanggaku 7 rumah.

" Duh Umi, anak gadisnya rajin banget yah ngaterin kepasar " dengan sedikit canda.

" Ah nak sari bisa aja, anak umi yang paling besarkan cuma habib. Adeknya masih kecil - kecil, kasihankan kalo disuruh bawa barang banyak. Nak sari mau jadi menantu ibu, biar bisa nganter umi kepasar ? " Jawab umi dengan canda.

" wah mau banget umi, mas Habibkan ganteng " jawab sari sambil melirikku.

" Yee.... ngarep " kujulurkan lidahku kearah sari.

Melihat itu umi tertawa dan langsung berpamitan kepada sari.

" Sudah dulu ya nak sari, umi pulang dulu "

" Iya umi."

tiba - tiba sari meraih tangan umi dan menciumnya. Ih Caper banget sih ni anak.

" Beneran nih Mau jadi pacarku ???, nanti yah kalau Zimbabwe sudah sudah jadi Ibukota Indonesia ". Batinku



To be continue......